Cherrywood

M/M pair. Preferred ushioi. Don't read if you dislike. Read at own your risk. I'm just Express what's in my mind. Thanks in advance

KEJUTAN TAK TERDUGA +USHIOI+ . . CW// timeskip manga, m/m pair . . ...... Oikawa menyipitkan mata ketika sinar matahari menembus ke kamarnya, setelahnya dia meregangkan tubuhnya dan tangannya meraba tempat di samping nya “kosong? Toshi kemana?” Monolognya dalam hati.

Oikawa refleks bangun, mengucek matanya dan menguap, lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Selama mandi, oikawa memikirkan kemana pacarnya pergi? Seingat dia, toshi tidak ada latihan hari ini.

Setelah melakukan ritual nya di kamar mandi, oikawa menuju dapur untuk membuat sarapan. Ternyata di meja makan ada sebuah note bertuliskan

“Sayang, aku keluar sebentar ya. Sarapanmu udah aku bikinin.”

  • toshi

Oikawa mendengus sebal setelah membaca note tersebut, dia berpikir apa toshi lupa kalo hari ini hari ulang tahun nya? Dengan perasaan kesel, oikawa duduk di kursi meja makan, dia buka tudung saji yang ternyata di dalam nya ada 2 sandwich dengan bentuk love, oikawa lantas tersenyum. Ah kekasihnya bisa saja membuat dirinya hilang akal.

Setelah sarapan, oikawa memilih untuk bersantai di depan tv. Tapi bukan dia yang menonton tv, nyatanya tv nya yabg menonton dia. Karena oikawa sibuk dengan hp nya, membalas ucapan selamat ulang tahun dari teman teman dan sahabatnya. Tapi tidak ada pesan atau ucapan selamat dari ushijima.

“Ck sebenarnya dia pergi kemana sih? Telfon juga ga diangkat. Setidaknya kan bilang mau pergi kemana.” Oikawa mulai menggerutu kesal lalu melemparkan hpnya ke meja.

Akhirnya oikawa memilih untuk menyibukkan dirinya dengan bermain nintendo milik ushijima. Sampai tidak terasa hari sudah menunjukkan pukul 2 siang, dan perutnya pun sudah meminta untuk diberi asupan makanan.

“Eh udah jam segini aja, ga kerasa. Aduh laper banget. Pesen makanan aja lah. Duh, toshi juga belum pulang, kemana sih dia astaga.”

Oikawa pesen makanan sambil menggerutu karena ushijima belum juga pulang entah apa yang dia lakukan di luar. Setelah menunggu 30 menit, akhirnya makanan yang di pesan oikawa pun datang. Akhirnya oikawa makan dengan tenang, tapi masih memikirkan ushijima, entahlah perasaan nya jadi tak enak.

Setelah makan, oikawa memutuskan untuk menyiram bunga-bunga milik ushijima sambil bersenandung, karena kata toshi itu akan membuat bunga mekar dengan indah dan baunya harum.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, membuat oikawa menghentikan kegiatan nya menyiram bunga. Ia tersenyum, karena yang menelepon adalah sang kekasih yang dicarinya sejak tadi.

“Halo tooru”

“Toshi, kamu kemana aja sih? Pergi gabilang dulu.”

“Haha, maaf sayang. Aku dipanggil kuroo ke kantor asosiasi.”

“Hah, emang kenapa? Ada masalah kah?”

“Sebenarnya engga ada sih, cuman ada yang perlu di lurusin aja. Sayang aku ga lupa ko hari ini kamu ulang tahun. Selamat ulang tahun tooru ku sayang, maaf ya aku malah ke kantor gini, harusnya aku sama kamu di apart kan. Tooru, kamu beneran cinta sama aku kan?”

“Kamu masih tanya? Ya aku beneran lah. Buat apa kita ldr kalo aku ga beneran cinta sama kamu toshi sayangku, dan aku kira kamu lupa hari ultah ku, hampir aku sedih.

“Haha, jangan sedih dong sayang, sebentar lagi aku pulang bawa kejutan buat kamu hehe, tunggu ya sayang ku.”

“Cepetan pulang, towu kangen sama toci.”

“Haha, iya sayang, yaudah aku matiin dulu ya. Sampai jumpa di rumah sayang, I love you tooru.”

“Hmm, love you too. Jangan ngebut.”

“Siap, bye.”

Tuuttt

Panggilan terputus

Setelah itu tooru lanjut menyiram bunga dengan perasaan lebih tenang karena sudah tau dimana keberadaan kekasihnya. Koleksi bunga milik ushijima sangat banyak sekali, terkadang dia heran dengan kekasihnya. Badan nya sangat kekar, wajahnya juga tak banyak ekspresi, namun memiliki hobby mengoleksi berbagai jenis bunga, bahkan merawatnya dengan baik walaupun dia sendiri sibuk.

30 menit berlalu, oikawa selesai menyiran bunga dan sedang bersantai di depan tv lagi. Menonton drama korea yang sedang trending “nevertheless” dengan ditemani setoples keripik singkong.

Kegiatan nya terhenti ketika ada seseorang yang menekan sandi pintu apartmen ushijima, oikawa langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju pintu, berharap ushijima yang datang. Dan ya ternyata memang ushijima yang datang membawa kue ulang tahun dengan lilin menyala. Oikawa kaget bukan main.

“Tooru, selamat ulang tahun sayang. Maaf aku ngilang sejak pagi. Ayo make a wish dulu.” Oikawa membuat permohonan dan meniup lilin tersebut, lalu memeluk ushijima

“Ih toci, kemana aja sih? Towu kangen tau. Lama banget perginya sih.” Oikawa membuat suaranya seperti anak kecil.

“Haha, maaf sayang. Kuroo tiba-tiba nelpon katanya penting. Yaudah aku langsung meluncur. Padahal tadinya aku mau ajak kamu jalan-jalan buat rayain ultah kamu. Mumpung kamu disini.” Ushijima mengelus punggung oikawa dan mencium puncak kepala kekasihnya.

“Ayo kita duduk dulu, aku masih punya sesuatu yang harus kamu tau.”

Mereka berjalan menuju sofa sambil pelukan. Begitu sampai sofa, ushijima mengelus pipi oikawa.

“Sayang kamu siap dengan yang satu ini? Pokonya aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, apapun yang terjadi, aku akan ada di samping kamu sampai kapanpun dalam situasi apapun.”

“Ih iya toshi, emang apaan sih?”

Ushijima mengeluarkan amplop coklat besar berisi kertas lalu membuka nya, diambil isinya lalu menyerahkan nya pada oikawa. Oikawa membaca nya, lalu dia melebarkan matanya dan terlihat kaget. Ushijiam melihat itu refleks memeluk oikawa. Sedangkan oikawa tidak berkutik.

“Sayang, maafin aku ya. Aku gabisa lindungi kamu dari media. Maaf.” Ushijima masih memeluk oikawa.

“Toshi, ini foto kita pas kamu jemput aku di bandara kan? Jadi kamu dipanggil gara gara ini? Kenapa ga ngomong sama aku? Terus ini kita harus apa?”

“Iya sayang maaf, aku gamau bikin kamu kepikiran. Makanya aku ga bilang. Kata kuroo kita tinggal konfirmasi aja itu bener apa engga. Tapi kalo kita gamau konfirmasi juga gapapa. Mereka bakal bayar media buat nutupin ini. Maaf tooru, maaf.”

“Engga, kamu gasalah. Aku mau konfirmasi aja, biar dunia tau kamu punya ku. Lagian aku juga capek kita kucing-kucingan gini.”

“Sayang...love you. Biar aku telpon kuroo, buat konfirmasi. Aku bener bener takut kamu bakal marah tooru, tadi juga udah ada omongan sama coach kamu yang di Argentina, dan mereka ngikutin kamu aja.”

“Mana mungkin aku marah?” Oikawa naik ke pangkuan ushijima, mengalungkan tangannya di leher ushijima dan menyatukan bibir keduanya.

“Nanti malem, kita dinner di luar ya sayang. Kita rayain ultah kamu.” Ucap ushijima begitu tautan bibir terlepas.

Oikawa menganggukan kepala dan tersenyum manis sekali, ushijima yang melihat itupun langsung memeluk oikawa lebih erat lagi dan membisikan

“I love you tooru, selamanya.” Lalu mencium kening oikawa lama sekali sampai oikawa terkekeh geli.

“I love you too wakatoshi, selama-lamanya.”

Jadi, tentang isi kertas amplop itu adalah sebuah foto yang dikirim dari paparazi yang mengincar kehidupan pribadi para tokoh publik. Foto tersebut merupakan foto dimana ketika ushijima menjemput oikawa di bandara 2 hari yang lalu.

Hubungan mereka yang sembunyi-sembunyi membuat para paparazi curiga dan akhirnya berhasil menangkap momen tersebut.

Ushijima sebenarnya khawatir dengan oikawa, karena bagaimana pun juga dia tidak mau jika kekasihnya menjadi bulan-bulanan netizen. Oleh karena itu, selama ini mereka menjalani hubungan rahasia yang bahkan teman teman mereka pun tidak ada yang tau kecuali iwaizumi.

Setelah ushijima menghubungi kuroo, untuk mengonfirmasi hubungan nya dengan oikawa itu benar. 30 menit setelahnya berita tersebut muncul di televisi yang sedang mereka tonton.

Breaking news, seorang atlet voli kebanggaan nasional ushijima wakatoshi telah mengonfirmasi bahwa dia menjalin hubungan asmara dengan oikawa tooru, atlet voli Argentina.

Dengan munculnya berita tersebut, membuat notifikasi dari Twitter, aplikasi chat dan lain lain memenuhi smartphone mereka berdua. Namun mereka menghiraukan nya, memilih untuk memposting momen kebersamaan mereka di Instagram masing masing dan hanyut dalam cumbuan mesra.

-end-

Satosugu +Cigarettes after sex+

Warning Bl, nsfw 🔞, blow job, mpreg. Minor dni . . _______________

Gojo satoru punya pacar namanya geto suguru, suka dipanggil GS couple sama temen temen mereka. Kepribadian mereka berbeda, satoru yang narsis dan suguru yang kalem. Tapi itu yang buat hubungan yang awalnya temen jadi demen awet banget.

Kalo menurut satoru, dia udah ditakdirkan berjodoh sama suguru yang kalem, jadi kalo dia berulah ada suguru yang jadi pawang. Dan temen temen mereka juga setuju si sama pernyataan satoru, kalo kata mereka

“iyain aja deh, biar cepet.”

“Haha.” Suguru ketawa aja

“Emang jaman sekarang tuh gada yang namanya sahabat, adanya pas jaman nabi doang.” Kesel satoru pada teman teman nya.

“Udah udah, ayo kita pulang. Udah sore.” Lerai suguru.

Kan bener kan, emang udah jodoh si satosugu ini. Suguru selalu bisa bikin satoru tenang dan nurut sama dia. . . . Akhirnya mereka pulang, pas udah nyampe di dalem rumah, satoru ngajakin suguru buat mandi bareng, tapi ditolak sama suguru.

“Aku mau siapin makan malem, kamu mandi duluan aja.”

“Yaudah aku mandi duluan ya sayang, masak yang enak.” Ucap satoru sambil cium bibir suguru singkat. . . Suguru udah selesai masak, skrng dia lagi mandi di kamar mandi lain. 30 menit kemudian suguru keluar kamar mandi pake bathrobe aja, trus gabung sama satoru buat makan malam.

“Apaansi, ko liatin aku terus?” Ucap suguru yang diliatin intens banget sama satoru.

“Kamu cantik.”

“Aku cowo.”

“Aku serius loh yang, kamu itu cantik. Cewe minder liat kamu, apalagi pacar kamu, aku.”

“Mulai deh, udah cepetan makannya trus cuci piringnya!!”

“lya ih, ya ampun pacar aku cantik tapi galak banget huhu, tapi aku sayang banget.”

“Cih.” . . . Udah selesai makan, udah cuci piring juga. Suguru juga udah pake baju dan keringin rambut. Sekarang mereka lagi senderan di sofa menghadap tv. Awalnya satoru senderan doang di bahu suguru, trus lama lama mulai jilat jilat leher suguru.

“Satoru, jangan begini ah aku lagi nonton hosplay ih gafokus.”

“Abisnya wangi, mana bisa aku tahan hehe.”

“Ya nanti aja ih, aku nonton dulu.”

“Yaudah kamu tinggal tahan aja sayang.”

Satoru ngomong begitu seakan gapunya dosa, sedangkan suguru berusaha mati matian untuk tetap fokus ke tv.

Hisapan, jilatan, gigitan yang dilakukan satoru ke suguru, bikin suguru panas dingin. Puncaknya saat tangan satoru berhasil masuk ke piyama suguru dan memainkan puting suguru.

“Hhnggh s-satoru please.”

“What baby?”

“Your hand, please don't. I'm sensitive there.”

“Here? Here baby? You like it?” Tanya satoru, makin menjadi.

“Hhhngg satoru sayang ahh, d-di kamar aja.” . . . Pas udah dikamar, satoru mulai mencumbu bibir suguru, mengabsen deretan gigi rapih milik suguru, mengisap bibir dan melilitkan lidahnya di lidah suguru sampai suguru melengguh kenikmatan.

Suguru melepas tautan bibirnya dengan satoru, napas mereka terengah-engah. Tapi tangan satoru tetep gabisa diem, tangan nya mulai bergerak menyingkap piyama suguru dan melepas celana suguru.

“A-ahh satoru satoru.”

“Yes, baby.”

Satoru menghisap puting suguru secara bergantian, lalu menggigit puting suguru sampai suguru berteriak.

“Awhh sakit satoru.”

“Hehe, maaf maaf abisnya aku gemes banget sama puting kamu sayang, liat tuh merah banget.”

Udah puas sama puting, sekarang satoru beralih ke paha suguru yang udah tidak bercelana, memberi tanda kepemilikan dengan tangan yang terus memberi afeksi pada batang keras suguru, mengusapnya sesekali mengocok nya.

“A-ah satoru sayangg.” Suguru cuman bisa ngedesah pasrah sambil panggil nama satoru satoru sang pujaan hati.

Di lebarkan lah kaki suguru, satoru mulai memainkan cincin rektum suguru, suguru cuma bisa desah keenakan.

“Liat sayang, udah basah banget gini. Haha.” Ucap satoru.

Lalu satoru memasukkan 3 jarinya sekaligus ke dalam lubang sempit suguru.

“AHHHKK.” Suguru tersentak, kala satoru memasukkan 3 jarinya.

“Ugh ahh, satoru ahh hah m-mau satoru anghh.”

“Yang jelas sayang, aku ga kedengaran.”

“Mau di kontolin satoru.” Ucap suguru susah payah.

“Sepongin aku dulu lah, ya sayang.”

Satoru emang keliatan gada dominan dominan nya, dia selalu narsis dan kadang tingkahnya kaya anak kecil. Tapi jauh dari semua itu, satoru punya sisi yang dominan dan bikin takut, yaitu pada saat seks, dan hanya suguru yang tau. Satoru akan menjadi dominan yang sangat dominan.

Begitu juga dengan suguru, di luar dia keliatan seperti dominan, tapi ternyata dia adalah submasive yang patuh jika sudah bersama satoru di atas ranjang.

Hanya mereka yang tau sifat asli satu sama lain, hanya mereka berdua dan tuhan. . . Suguru duduk menghadap penis satoru, sedangkan satoru berdiri di samping ranjang. Suguru mulai menjilat dan memasukkan penis satoru ke dalam mulutnya. Karena gerakan suguru yang lambat, satoru menjambak rambut suguru lalu memaju mundurkan kepala suguru.

“Hmmph hmmph.”

“Kenapa sayang? Ahh enak banget.”

“Hah hah hah.” Suguru terengah-engah setelah memberikan blow job kepada satoru.

“Hehe, pinter. Sekarang nungging.” Akhirnya yang suguru inginkan daritadi akan terlaksana juga. Dengan senang hati, suguru nungging sambil menggesekkan nya ke penis satoru, menggoda.

“Udah gasabar? Hmm.” Ucap satoru.

“Iya, cepetan yang ah gatahan mau di kontolin satoru.” Jawab suguru.

Akhirnya satoru memasukkan penisnya dengan sekali hentak dan lagi lagi suguru terhentak, lidahnya menjulur keluar suaranya tercekat.

“Kimochi, sayang? Hmm.” Tanya satoru.

“Hmm, kimochi anggh ikeh ikeh aahhgg.” Jawab suguru.

Satoru terus memompa suguru sampai suguru mencapai pelepasan nya yang entah beberapa kali.

“Ah ah ah ah ikeh ikeh, cum cum satoru im cumming angghhhh.”

Badan suguru bergetar karena pelepasan nya, namun satoru terus memompa suguru demi mengejar pelepasan nya.

“Arghh wait baby, I'm cumming. Take it.”

Satoru mencapai pelepasan nya, dan menembakkan sperma nya ke dalam suguru.

“Hah hah hah hah, hangat. I feel so full.” Ucap suguru memegang perutnya.

“Hehe, im sorry baby, i hope you'll get pregnant.”

“Hah, iya terserah kamu lah.”

Satoru memeluk suguru, sedangkan suguru senderan di kepala ranjang mereka, mengambil sebatang rokok dan pemantiknya di atas nakas, menyalakan nya dan mulai menghisapnya.

“Sayang, jangan kebanyakan ngerokok. Kamu akan hamil.” Ucap satoru masih memeluk suguru.

“Ih, Kamu mah. Ini tuh namanya cigarettes after sex tau. Kalo aku hamil, aku berenti ngerokok.”

“After sex tuh cuddle, ngerokok ga sehat. Aku pasti bikin kamu hamil.”

“Tapi kamu harus nikahin aku dulu lah, enak aja.”

“Bulan depan kita nikah kalo kamu lupa.”

“Minggu depan aja sih, hehe.”

“Dih, yaudah besok ajalah.”

“Hih, ngaco, dah tidur kamu.”

“Hmm, Kamu juga nanti tidur ya.”

“Iya.”

Suguru mengelus kepala satoru agar satoru tidur, lalu suguru tersenyum dia mematikan rokoknya yang bahkan belum habis setengahnya, dia menyusul satoru untuk tidur dan memeluk pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. . . -end-

Seperti biasa terima kasih.

MOONLIGHT (USHIOI) . Warning nsfw ⚠️ 18+ Minor please dni . All character belong to furudate haruichi. . Enjoy. . ________________

Rindu, sangat rindu. Oikawa sangat merindukan seseorang yang kini sedang memberikan afeksi kehangatan di sekujur tubuhnya.

“Hhngg~ahh, waka-chaa~ngh~” Oikawa mendesahkan kenikmatan itu.

“Tooru, sekarang boleh?.” Tanya ushijima, memastikan Oikawa siap.

“Yes, please fill my inside with your dick, waka-chan.” Jawab Oikawa dengan tatapan lust, dia sudah tidak tahan lagi. Sudah lama dia merindukan ini.

Ushijima mempersiapkan miliknya supaya lebih tegak dan menggoda hole Oikawa, Oikawa hanya bisa mendesah meminta ushijima untuk cepat memasukkan miliknya ke dalam hole nya.

“Ugh, hurry waka-chan.” Rengek Oikawa ingin cepat dimasuki oleh milik ushijima.

“Here i go, baby.” Ucap ushijima sambil mendorong miliknya memasuki hole Oikawa yang sudah basah.

Ushijima melesak masuk ke dalam hole Oikawa, “argh, my dick feels so good inside you, baby.” Ucap ushijima dengan nafas tercekat dan mendesah.

“You're so pretty, tooru. I always love you.” Ucap ushijima sambil memberi tanda di leher Oikawa.

“Hmm ahh~~ love you too, waka-chan, don't leave me again hhhh~~~” ucap Oikawa dengan napas terengah engah.

“Ahhh~~haaah~ Wakatoshi aahh~ harder pleasehh~” desah Oikawa meminta lebih.

“As you wish baby.” Ucap ushijima, melumat bibir Oikawa sambil terus memaju mundurkan miliknya ke dalam Oikawa lebih dalam dan cepat.

“Ahh~~ waka-chan hhnnngg~~ waka-chan ugh~ i think I'm going to ahh~~ I'm going to cum ahh~~ yesshhh~~” desah oikawa yang hampir mencapai puncaknya.

“Me too, tooru.” Ucap ushijima di telinga Oikawa, melumat bibir Oikawa lalu menjilati puting Oikawa, sementara tangan kiri nya ia gunakan untuk rub Oikawa's dick. Gerakan ushijima semakin tidak beraturan, menandakan dia sudah dekat dengan puncaknya. Di dorong nya lebih dalam dan cepat ke dalam Oikawa.

“Ahh~~~ waka-chaanhhhhh~~” Oikawa mencapai puncaknya. Dan detik berikutnya ushijima juga mencapai puncaknya.

“Arghh~~ tooru hhhhhh” desah ushijima ketika mencapai puncaknya sambil memberikan tanda pada leher Oikawa.

“Hah~hah~hah~” mereka terengah-engah, ushijima memeluk Oikawa dan melumat bibirnya.

“Thanks, tooru. I love you always.” Ucap ushijima sambil menyingkirkan rambut dari dahi Oikawa, lalu mengecupnya.

“Hmm, i love you too waka-chan.” Balas Oikawa sambil mendekatkan wajahnya ke dada ushijima. Menyamankan posisinya lalu tidur memeluk ushijima, begitupun dengan ushijima, memeluk Oikawa sambil mencium puncak kepala Oikawa.

Mereka terlelap di bawah pancaran sinar rembulan, yang memabukkan.

. . End.

Sorry if it's far from your expectation, it's my first time writing adult content 😪

Way Back Home pt.3 . . Here we go. Final chapter. . .

Dengan langkah malas, Oikawa membuka pintunya dan dilihatnya sosok yang sebenarnya dia rindukan tapi dia benci.

“Oikawa.” Satu kata lolos dari mulut ushijima setelah melihat Oikawa di hadapan nya.

“Mau ngapain?” Oikawa sinis menatap ushijima di depan nya, namun jantungnya sangat berdegup kencang. Oikawa meruntuki jantung nya sendiri.

“Boleh saya masuk?” Tanya ushijima kepada Oikawa.

“Masuk.” Masih dengan nada sini, Oikawa mempersilahkan ushijima masuk kedalam unit nya.

“Duduk dulu, gua bikin minum dulu.” Walaupun benci, Oikawa masih punya sopan santun kepada tamu yang datang ke unit nya. Walaupun tamu tidak di undang seperti ushijima.

Ushijima duduk di sofa Oikawa, menatap sekeliling unit tersebut, tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil juga. Dinding nya kosong, hanya ada foto Oikawa bersama sahabatnya iwaizumi.

“Jadi apa mau lu?” Tanya Oikawa dengan nada sinis sambil menyodorkan minuman di depan ushijima, dan duduk di seberang ushijima.

“Terima kasih, minuman nya.” Ucap ushijima dengan senyuman. Oikawa hanya mendecih membuang muka.

“Oikawa, saya mau jelasin kenapa saya putusin kamu waktu itu, kenapa saya menghilang dari hidupmu, please ya dengerin saya.” Mohon ushijima kepada Oikawa, Oikawa hanya berdehem tak minat. Dia sebenernya juga kangen sama ushijima, tapi dia ga mungkin nunjukin kalo dia kangen, makanya dia bolehin ushijima masuk ke rumahnya malam ini. Karena dia ingin melihat pria nya, orang yang masih sangat dicintainya sampai sekarang.

“Waktu itu saya dijodohin sama orang tua saya, saya udah jelasin ke mereka kalo saya punya kekasih, tapi mereka ngancam saya bakal lukain kamu, kalo saya ga putusin kamu. Saya takut kamu kenapa napa Oikawa, dengan berat hati hari itu saya putusin kamu dan memutuskan menghilang dari hidupmu. Tapi demi apapun, saya masih mencintai kamu bahkan sampai sekarang. Saya menolak perjodohan itu, saya keluar dari rumah dan hidup mandiri sampai sekarang tanpa bantuan orang tua saya. Saya datang ke apartement kamu, tapi yang saya temui bukan kamu. Selama itu juga saya terus mencari kamu oikawa, orang yang saya cintai. Dan hari ini saya bertemu kamu di cafe. Saya merasa bersalah sama kamu, tapi saya rasa harus meluruskan ini semua. Makanya saya disini sekarang.” Ushijima menjelaskan panjang lebar, di akhir dia menggenggam tangan Oikawa, oikawa sudah menahan air mata nya.

“Oikawa, jika kamu belum mempunyai siapapun di sisimu, tolong kasih saya kesempatan kedua.” Mohon ushijima sambil menggenggam tangan Oikawa dan bersimpuh di hadapan laki laki surai coklat itu.

Oikawa tidak bisa lagi menahan air matanya, air matanya tumpah beserta suara tangisan nya. Oikawa memeluk ushijima, menumpahkan segala tangisan nya. Dia rindu ushijima, sekalipun Oikawa tidak pernah berpikir untuk benar benar membenci ushijima.

“Kenapa baru sekarang kamu jelasin situasi kamu waktu itu? Kenapa?” Tanya Oikawa dengan nada orang menangis, masih memeluk ushijima. Ushijima mengelus punggung dan rambut belakang Oikawa, semakin memperdalam pelukan mereka.

“Maaf, aku gamau kamu kenapa napa, maaf Oikawa, saya gabisa berpikir jernih waktu itu, saya hanya ingin kamu selamat.” Jelas ushijima, sambil melonggarkan pelukan mereka dan menatap wajah Oikawa yang memerah dan penuh air mata, diusapnya air mata itu. Lalu mengecup bibir Oikawa singkat.

“Selama ini, aku gapernah lupain kamu, setiap malam aku selalu menangis merindukan kamu dan iwa chan. Aku sendiri disini, iwa chan udah tenang di surga, dia kecelakaan setelah mengantar aku pindahan ke sini.” Dengan nada bergetar Oikawa menjelaskan keadaan nya, ushijima kembali memeluk Oikawa dalam, Oikawa menangis dalam dekapan ushijima lagi.

“Maaf, maaf Oikawa, maaf aku gada di sisi kamu ketika kamu terpuruk, aku minta maaf.” Ucap ushijima masih memeluk Oikawa.

“Jangan pergi lagi, kumohon jangan pergi lagi. Aku gamau kehilangan orang yang aku sayang lagi, kumohon tetaplah bersama ku ushiwaka.” Mohon Oikawa dengan nada bergetar.

“Janji, aku janji gabakal ninggalin kamu lagi, maaf atas semua yang udah aku lakuin sama kamu. Aku gabakal ninggalin kamu lagi Oikawa, aku disini ada untuk mu, aku diciptakan untuk Oikawa tooru.” Ucap ushijima dengan nada menenangkan Oikawa, dia bahagia namun hati nya terasa teriris mendengar penjelasan Oikawa tentang hidupnya selama ini.

Ushijima menghapus air mata Oikawa dan mencium kening pria itu, lalu di peluk nya lagi. Demi tuhan, ushijima tidak akan meninggalkan Oikawa lagi, tidak akan pernah.

“Besok mau ke makam iwaizumi?” Tanya ushijima hati hati masih memeluk Oikawa. Oikawa hanya mengangguk sambil berdehem di dalam pelukan ushijima.

“Kamu gausah pulang ya? Disini aja tidur sama aku.” Ucap Oikawa sambil melepas pelukan mereka.

“Iya, aku ga pulang, aku selamanya sama kamu.” Ucap ushijima, detik berikutnya ushijima melumat bibir Oikawa sampai keduanya kehabisan pasokan oksigen.

“I love you tooru, makasih udah kasih aku kesempatan.” Ucap ushijima sambil menggendong Oikawa menuju kamarnya.

Fin...

Terima kasih yang udah mau baca sampe Chap 3.

Way Back Home pt.2 . . . .

“Terima kasih.” Ucap ushijima kepada Oikawa, berusaha bersikap tenang dan tidak gegabah.

Di lain sisi, oikawa merasa ingin menangis, marah, dan ingin memukul ushijima dengan kekuatan serve miliknya. Fokus Oikawa terbagi ketika hendak melayani beberapa pesanan dari pelanggan dikarenakan kedatangan ushijima yang mendadak. Dia belum siap.

Ketika coaster nya berbunyi, ushijima langsung berdiri untuk mengambil pesanan nya, namun ketika dia berada di kasir Oikawa sudah tidak ada disana.

“Maaf, apakah Oikawa ada?” Tanya ushijima kepada pelayan lain yang menggantikan Oikawa di depan kasir.

“Oh, Oikawa tadi izin untuk pulang cepat katanya ada keperluan mendadak.” Jawab pelayan tersebut.

“Maaf, apakah saya boleh minta nomor telepon Oikawa?” Ucap ushijima lagi.

“Saya tidak berani memberikan nomor telepon teman saya ke sembarang orang,  takut Oikawa marah.” Kata pelayan itu dengan raut wajah agak berpikir.

“Saya mohon, saya kenal Oikawa. Saya kehilangan kontak nya, mohon bantu saya.” Mohon ushijima kepada pelayan itu.

“Hh baiklah, tapi jangan bilang saya yang memberikan nomor nya kepada anda ya, takut Oikawa marah sama saya.” Akhirnya pelayan itu memberikan nomor telepon Oikawa pada ushijima.

“Terima kasih, oh apakah saya boleh tau dimana Oikawa tinggal sekarang?” Tanya ushijima lagi, si pelayan nampaknya sangat gusar tapi akhirnya dia memberikan alamat tempat Oikawa yang baru kepada ushijima.

“Terima kasih, maaf merepotkan anda.” Setelah itu ushijima langsung masuk mobilnya dan menuju tempat tinggal oikawa. Dia memastikan kalau tempat itu memang milik Oikawa, dengan bertanya kepada tetangga sebelah Oikawa. Dan ternyata memang benar, itu tempat Oikawa sekarang. Ada lega dan gelisah di hati ushijima.

Balik lagi ke dalam mobil nya, ushijima menghubungi nomor Oikawa. . . Tbc...

Way Back Home pt.1 . . . . .

Suasana hiruk pikuk tokyo dimalam hari, sudah sangat familiar bagi Ushijima Wakatoshi setelah memutuskan menghilang dari kehidupan seseorang yang sangat dicintainya, Oikawa Tooru.

Tidak pernah terpikir oleh ushijima untuk meninggalkan Oikawa, tidak sekalipun. Namun, hari itu menjadi hari terakhirnya dia menemui Oikawa di apartemen laki-laki bersurai coklat itu.

Memutuskan segala hubungan nya dengan Oikawa dan menghilang dari hadapan belahan jiwanya.

Kenapa Ushijima melakukan itu?

Satu satunya alasan, kenapa dia meninggalkan Oikawa adalah, perjodohan yang dilakukan orang tua ushijima. Tentu saja, ushijima menolak sampe rela keluar dari rumah orang tuanya dan hidup mandiri sejak hari itu.

Sejak hari itu juga, dia berpikir untuk menemui oikawa, sang pujaan hatinya. Dia mendatangi apartement Oikawa, namun apartement tersebut sudah pindah kepemilikan, bukan lagi milik Oikawa. Dan selama itu juga, ushijima berusaha menemukan Oikawa.

Sampai akhirnya, di sebuah cafe dia melihat sosok yang sangat familiar bagi Ushijima, dia Oikawa tooru nya, pujaan hatinya. Jantung ushijima berdegup kencang, seakan hendak lepas dari tempatnya. Dia gugup.

Memberanikan diri untuk mendekat, ushijima memesan americano. Oikawa akhirnya menyadari, bahwa yang menjadi pelanggan saat ini adalah sang mantan kekasih nya yang menghilang bak ditelan bumi.

“Ice americano.” Ucap ushijima dengan wajah datar, namun jantung tak karuan.

“300 yen.” Ucap Oikawa penuh ceria ketika melayani pelanggan, tanpa melihat siapa pelanggan tersebut karena fokus pada mesin kasir untuk mencatat pesanan.

“Ini coasternya tuan, akan bunyi ketika pesanan selesai di buat, dan nanti silahkan ambil disi-ni.” Suara Oikawa yang semula ceria, berubah menjadi tercekat setelah melihat sosok pelanggan di hadapan nya adalah mantan kekasihnya.

Tbc...