L A N T A S
Narasi. 1
___
Hari itu, hari sabtu dan Tooru memutuskan untuk pergi ke perpustakaan kampusnya untuk mencari bahan referensi untuk tugas nya.
Tooru sendirian, tak bersama Akaashi teman sekelas nya. Karena Akaashi sedang bekerja.
Setelah melewati pemeriksaan di perpustakaan dan menitipkan tasnya, tooru bergegas ke tempat favorit nya yang ada di perpustakaan itu, yaitu meja pojok dekat jendela.
Tapi, ketika tooru sampai disana, sudah ada orang yang menduduki tempat itu, dengan kecewa tooru duduk di tempat lain sambil menunggu tempat favorit nya kosong.
Sekitar 10 menit kemudian, orang tersebut mengemasi barang-barang nya dan pergi, tooru segera mengisi tempat itu. “Loh, ini pulpen nya mas mas tadi ya? Yaudah deh simpen disini aja dulu.”
Tak berapa lama, kegiatan tooru terganggu. “Maaf, liat pulpen gak ya tadi disini?” Tanyanya.
“Oh iya ini ya?” “Iya makasih ya ru.” “Hah?” “Ruru kan?” “Kok kenal?” “...” “Bentar, kamu ... abang? I mean.” “Iya ruru.” “Omg, gagah banget.” “Haha biasa aja ru. Ngapain disini?” “Aku lagi cari referensi, ih malu deh ketemu aku lagi kucel gini.” “Gapapa kali ru haha kaya sama siapa aja.” “Yakan ini first meet kita abang.” “Btw ru, kamu masih lama?” “Iya mungkin. Kenapa?” “Mau ngajak makan siang. Mumpung aku kosong.” “Yaudah yuk, laper juga aku.” “Hahaha beneran?” “Ya iya.” “Oke deh yuk.” “Abang, I wanna know about you more.” “You can ask.” “Kay.” “Ru, aku bawa motor, gapapa naik motor kan?” “Hah? Ya gapapa, jalan kaki juga gapapa.” “Sip deh yuk, kita ke soto seger.” “Panas panas soto.” Cicit tooru. “Eh, kamu mau makan apa emang ru?” “Hah? Aku manut abang aja.” “Kamu yg milih aja ru.” “Oke, nasi padang deket sd itu rekomen si.” “Kita kesana.”
Sepanjang jalan menuju rumah makan padang itu, jantung tooru berdebar tak karuan. Ini canggung tapi tooru senang. Begitu sampai disana, tempatnya terlihat ramai.
“Rame ru.” “Iya, mau di soto seger aja?” “Disini aja, itu kayanya udah tuh.” “Oke, maaf ya ternyata rame disini.” “Gapapa ru santai aja.”
Tiba-tiba ada yang memanggil ushijima. “Eh mas ushi, makan siang mas?” “Eh iya ni.” “Saya duluan ya mas.” “Yoo.”
Tooru hanya bisa menyimak pembicaraan antara ushijima dan kenalan nya.
Mereka akhirnya mendapatkan meja dan memesan nasi padang. “Katanya mau tau banyak ttg aku?” Tanya ushijima sambil menatap tooru. “Emm, nama kamu siapa sebenarnya?” “Ushijima Wakatoshi.” “Trus, ko jadi utsui.” “Itu nama kembaran ku.” “You have twins?” “Yes.” “Ok next questions. Kamu bukan anak sipil kan?” “Hmm, aku ilpol dan kita seangkatan.” “And you ketua bem fakultas kamu, right?” “Yes.” “Makanya kamu nutupin identitas asli mu, I see.” “Sorry, ga maksud bohong. Tapi yg kamu bilang bener.” “No no, it's okay. Aku ngerti. Yuk makan.”
Mereka akhirnya makan dengan tenang, sampai tiba-tiba tooru nyeletuk, “kamu aslinya lebih ganteng ya ternyata.” Sampe bikin ushijima sedikit kaget dan dia minum. “Biasa aja, aku ya emang gini. Justru kamu yang aku kira bakal bawel ternyata banyak diem.” “Ya karena ini first meet. Jaim dong.” “Hahaha iyadeh. Jangan jaim lagi sama aku ru.” “Ya besok mah engga bakal.” “Nanti mau pulang ke kos atau ke perpus lagi?” “Kos aja, udah minjem kan bukunya.” “Aku anter?” “Ok.” Tooru tanpa pikir panjang mengiyakan tawaran ushijima, membuat ushijima terkekeh. “Lucu ya kamu ru.” “Hah? Engga biasa aja.” “Yaudah abisin. Aku mau bayar.” “Ih nanti aja.” “Kenapa?” “Aku mau bayar punyaku sendiri.” “Iya pake uangku dulu.” “Ok.”
Setelah itu, ushijima kembali duduk di hadapan tooru yang masih makan. Sambil menunggu tooru, dia bermain dengan ponsel nya sampai tooru selesai makan.
“Yuk.” “Udah?” “Udah.” “Oke, yuk. Kos mu dimana?” “Gang manggis, tau?” “Tau, yuk aku anter.”
Mereka jalan ke kos tooru, butuh 10 menit untuk sampai kos tooru.
“Makasih ya abang, udah dianterin pulang. Tadi abis berapa makanan nya?” “Iya sama sama ruru, udah gausah diganti gapapa.” “Aku gamau punya utang abang, berapa tadi?” “Kalo mau bayar jangan pake uang.” “Trus?” “Nanti aja aku kasih tau. Udah sana masuk.” “Ish, yaudah. Sekali lagi makasih ya.” “Iya ru.” “Oiya, abis ini abang mau kemana?” “Mau ke kampus, ada yg mesti diurus di bem.” “Oke deh semangat, call me anytime when you need me, ok?” “Haha Oke.”
Tooru masuk ke dalam kos nya, ushijma pun menuju kampus.
Perasaan tooru sangat senang, tapi perasaan ushijima tak kalah senang, dia sangat bahagia ternyata ruru semenggemaskan itu.